Berdiam diri di rumah melihat teriknya cuaca menemani kejenuhan hati akan tugas kuliah yang tak pernah usai. Teringat masih terdapat secangkup gelato di dalam dinginnya kulkas, tanpa berpikir panjang langsung saja ku santap gelato itu sebagai partner kejenuhan akan hari.
Memang tak bisa dipungkiri panasnya terik matahari terkadang membuat kita jenuh dan gerah. Makanan yang satu ini sangat cocok untuk menemani harimu, yakni gelato. Hidangan penutup asal Italia ini, siap mengubah panasnya harimu menjadi lebih berwarna.
Semangkuk gelato yang diberikan sentuhan topping aneka buah atau kacang – kacangan, berhasil mengubah suasana bosannya rumah menjadi penuh warna. Hidangan ini memang selalu menggugah selera siapa pun yang melihatnya. Membayangkannya saja bahkan sudah melemahkan raga untuk mencicipi.
Taukah Anda bahwa terkadang gelato kerap kali disamakan dengan es krim?
Padahal keduanya sangatlah berbeda lho, gelato memiliki tekstur lebih lembut dibandingkan dengan es krim. Gelato sendiri disimpan pada suhu minus 10 derajat.
Tak bisa dipungkiri penampilan kedua hidangan penutup ini memang tak jauh berbeda. Keduanya sama-sama dihidangkan di cone, cup ataupun mangkuk dengan taburan topping yang terbilang mirip. Meskipun sulit membedakan antara es krim dan gelato, namun aslinya dua jenis makanan ini sangat berbeda.
Bahan utama keduanya memang terbilang mirip, namun gelato tidak menggunakan telur. Hanya susu, krim, gula dan topping tambahan. Gelato biasanya mengandung sedikit udara dan memiliki lebih banyak varian rasa daripada makanan penutup beku lainnya. Oleh sebab itu, gelato tidak tahan lama seperti halnya es krim.
Sama halnya dengan es krim yang dapat mengurangi kadar stress dan menjadi moodbooster, gelato juga mampu menghilangkan rasa penat dalam tubuh lho. Jadi jika adik Anda menangis boleh banget dikasih gelato nih.
Gelato juga diklaim memiliki kandungan lemak yang lebih rendah ketimbang es krim. Lemak yang terdapat pada es krim berkisar antara 14 hingga 25 persen, sedangkan lemak pada gelato hanya berkisar 4 hingga 9 persen.
Wah, cocok banget nih buat kalian yang tetap menginkan camilan enak tanpa harus khawatir angka timbangannya naik. Tetapi tentunya dalam jumlah porsi yang memadai ya, karena jika Anda mengkonsumsi gelato dalam porsi besar, maka kadar lemak serta kalorinya juga akan tinggi.
(Dewi Aspara/Politeknik Negeri Jakarta)
Comments